Inilah Daftar 7 Destinasi Wisata Bersejarah di Bengkulu

Airitravel.com | Dengan latar belakangnya sebagai bekas daerah jajahan Inggris, terdapat berbagai destinasi wisata sejarah di Bengkulu yang bisa menjadi pilihan saat liburan. Selain berwisata ke tempat hiburan, berkunjung ke tempat bernilai historis juga bisa menjadi alternatif menyenangkan.

{tocify} $title={Daftar Isi}
Tidak hanya itu, namun Anda juga bisa memperoleh banyak wawasan baru dengan mempelajari berbagai tempat bernuansa historis. Sebagaimana semboyan yang kerap dikatakan Presiden RI pertama Ir. Soekarno yaitu Jas Merah, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.

Salah satu cara untuk tidak meninggalkan sejarah ialah dengan ikut melestarikan serta mengunjungi berbagai tempat bersejarah Nusantara, salah satunya di Provinsi Bengkulu. Bengkulu adalah salah satu wilayah pesisir yang terletak di Pulau Sumatera.

Ada banyak sekali warisan bersejarah di provinsi ini, baik dari sumber benda seperti bangunan atau tulisan, maupun tak benda melalui lisan. Dengan berbagai peninggalan tersebut, tentu beragam pula wawasan edukatif baru yang bisa diperoleh saat berkunjung ke Bengkulu.

7 Destinasi Wisata Bersejarah di Bengkulu

Bengkulu merupakan kota terbesar kedua di pantai barat wilayah Pulau Sumatera setelah Kota Padang dan dahulu dikuasai Inggris sebelum diserahkan pada Belanda. Karena nilai sejarahnya, wilayah ini mendapat perpaduan pengaruh antara kolonial Inggris dan Belanda.

Sebab selain terdapat berbagai tempat peninggalan kolonial Inggris, di Bengkulu juga terdapat bangunan peninggalan Belanda. Apabila Anda berniat berkunjung suatu saat nanti, berikut ini 7 pilihan destinasi wisata bersejarah di Bengkulu.

1.Rumah Pengasingan Bung Karno

Tahukah Anda bahwa Presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno atau kerap disapa Bung Karno, pernah diasingkan ke Bengkulu? Ya, pada perjalanan sejarahnya, Bung Karno pernah diasingkan pemerintah Belanda karena keberaniannya menentang kolonialisme.

Di Bengkulu, beliau menempati rumah milik seorang pedagang Tionghoa bernama Lion Bwe Seng yang disewa oleh pihak Belanda. Bung Karno kemudian menempati rumah tersebut sejak 1938 hingga 1942 selama masa pengasingannya.

Dalam rumah tersebut terdapat banyak barang peninggalan Ir. Soekarno, seperti ranjang besi, koleksi buku, hingga foto-foto beliau dan keluarganya. Menariknya, terdapat pula sepeda tua bersejarah yang menemani perjalanan Bung Karno selama masa pengasingan di Bengkulu.

Karena banyaknya koleksi bersejarah serta nilai historis yang tersimpan, rumah pengasingan tersebut kini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Bengkulu. Hingga kini, rumah tersebut masih berdiri kokoh dan menjadi salah satu daya tarik wisatawan wilayah sekitar.

2.Rumah Fatmawati

Selain rumah pengasingan Bapak Proklamator, di provinsi ini juga terdapat rumah Fatmawati, istri Soekarno sekaligus ibu negara pertama Indonesia. Ibu Fatmawati dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah sebab merupakan orang yang menjahit bendera merah putih.

Sebagai kediaman Fatmawati sekaligus destinasi wisata bersejarah di Bengkulu, rumah ini menyimpan beberapa peninggalan beliau selama ikut berjuang dalam kemerdekaan Indonesia. Salah satunya yaitu mesin jahit yang digunakan menjahit bendera merah putih.

Lokasinya terletak tidak jauh dari rumah pengasingan Bung Karno, sehingga banyak pengunjung rumah pengasingan ikut mampir berkunjung ke rumah Fatmawati. Meski dilengkapi ornamen asli, rumah ini sebenarnya telah dibangun ulang sesuai konstruksi asli.

Dari segi arsitektur, rumah ini berbentuk panggung serta terbuat dari kayu. Dahulu, rumah ini merupakan tempat tinggal dari orang tua Fatmawati hingga kemudian direhab menjadi museum Fatmawati pada tahun 1990-an.

3.Benteng York

Rekomendasi destinasi wisata bersejarah di Bengkulu yaitu Benteng York atau Fort York. Tempat ini terkenal karena nilai historisnya, yaitu sebagai pangkalan pertama yang didirikan oleh kolonial Inggris saat pertama kali menduduki wilayah Bengkulu.

Sebelumnya, Pusat Arkeolog Nasional Jakarta meneliti keberadaan Fort York pada sekitar tahun 1618. Dari hasil penggalian tersebut kemudian ditemukan pecahan guci, pecahan uang logam, serta sejumlah benda bernilai historis tinggi lainnya.

Tim arkeolog juga menemukan pola benteng yang diperkirakan berukuran 50 meter kali 50 meter. Selain itu, bangunan ini juga merupakan salah satu benteng sisa zaman penjajahan yang diyakini sebagai benteng paling tua di wilayah Bengkulu.

Meskipun saat ini hanya tersisa reruntuhannya saja, namun Anda masih bisa mengunjungi destinasi wisata bersejarah di Bengkulu satu ini untuk mempelajari sejarahnya. Sebab meski bentuknya tidak lagi utuh berdiri sempurna, sisa bangunannya masih terlihat kokoh berdiri.

4.Benteng Marlborough

Karena kondisi Benteng York semakin rapuh, oleh kolonial Inggris dibangunlah benteng baru bernama Benteng Marlborough (Fort Marlborough) yang hingga kini masih berdiri kokoh. Pada masa itu, benteng ini didirikan sebagai benteng pertahanan kolonial Inggris.

Bangunannya berada di atas bukit buatan, menghadap ke arah kota serta memunggungi Samudera Hindia. Meskipun pernah dibakar oleh rakyat setempat hingga penghuninya terpaksa mengungsi, benteng ini masih berfungsi hingga masa pendudukan Hindia Belanda.

Setelah itu pun, Fort Marlborough masih kokoh menjadi benteng pertahanan saat masa pendudukan Jepang serta perang kemerdekaan Indonesia. Setelah kekalahan Jepang pada 1948, barulah destinasi wisata bersejarah di Bengkulu ini beralih fungsi menjadi markas Polri.

Namun pada 1945-1950, Marlborough sempat diduduki kembali oleh Belanda. Hingga kemudian Belanda pergi lalu benteng ini menjadi markas TNI-AD, dan akhirnya diserahkan pada Depdikbud untuk dilakukan pemugaran sebagai salah satu bangunan cagar budaya.

5.Tugu Thomas Parr

Berikutnya adalah sebuah monumen bernama Tugu Thomas. Sesuai namanya, tugu ini didedikasikan kepada Thomas Parr, seorang residen Inggris di Bengkulu yang terbunuh pada 1987. Bangunan ini didirikan setahun setelahnya, dan kini dianggap sebagai cagar budaya.

Uniknya, destinasi wisata bersejarah di Bengkulu satu ini memiliki arsitektur bangunan berbentuk oktagonal dengan sebuah kubah di atasnya. Karena adanya kubah tersebut, warga lokal juga mengenal bangunan ini dengan sebutan Kuburan Bulek atau kuburan bulat.

Pintu masuknya terdapat pada beberapa sisi yaitu bagian depan serta sisi kanan dan kiri. Bentuk pintunya adalah lengkung sempurna tanpa daun pintu, dimana pada salah satu dinding interiornya terdapat sebuah prasasti yang kini tidak bisa lagi dilihat.

Adapun letaknya tidak jauh dari benteng Marlborough, hanya berjarak sekitar 170 meter saja. Untuk ukuran luas bangunan 70 meter persegi serta tinggi 135 meter, monumen penanda insiden pembunuhan pemimpin Inggris ini terbilang cukup megah.

6.Masjid Jami’ Bengkulu

Pilihan destinasi wisata sejarah di Bengkulu selanjutnya yaitu sebuah masjid bernama Masjid Jami’ Bengkulu. Menariknya, masjid bersejarah ini ternyata merupakan salah satu karya arsitektur dari Presiden RI pertama yaitu bapak Ir. Soekarno selama masa pengasingan beliau.

Oleh karena itu, masjid ini juga terkenal dengan sebutan Masjid Bung Karno. Adapun dari segi gaya arsitekturnya, masjid ini memiliki perpaduan corak khas Jawa serta Sumatra. Kini, Masjid Jami’ Bengkulu telah dinyatakan sebagai salah satu benda cagar budaya bersejarah.

Awalnya, destinasi wisata sejarah di Bengkulu ini hanya berupa bangunan kecil dengan nama Surau Lamo, lalu dipindahkan ke lokasi tempat masjidnya berdiri sekarang. Pada masa itu, arsitektur bangunan masjidnya masih sederhana, hanya terbuat dari kayu serta atap rumbia.

Barulah ketika Ir. Soekarno diasingkan pemerintah Belanda, beliau membantu masyarakat merancang arsitekturnya. Hingga saat ini, Masjid Jami’ telah mengalami renovasi sebanyak 3 kali namun tetap mempertahankan ciri khas gaya arsitektur sebelumnya.

7.Rumah Thomas Stamford Raffles

Rekomendasi destinasi wisata bersejarah di Bengkulu yang terakhir adalah tempat tinggal Sir Thomas Stamford Raffless, pemimpin kolonial Inggris pada masa itu. Namanya tentu sudah tidak asing lagi, sama dengan nama ilmiah dari bunga bangkai khas Nusantara.

Ia adalah pemimpin Inggris terakhir di Bengkulu yang menjabat sebagai Gubernur Sumatra setelah sebelumnya diangkat sebagai Letnan Gubernur Jawa. Selain dijadikan sebagai tempat tinggal, rumahnya juga dimanfaatkan untuk menjalankan berbagai aktivitas pemerintahan.

Bangunannya terletak tidak jauh dari Benteng Marlborough, hanya berjarak sekitar 300 m ke arah utara dengan melalui Tugu Thomas Parr. Bahkan konon ceritanya, pada masa itu terdapat terowongan bawah tanah sebagai penghubung benteng dengan rumahnya.

Setelah kemerdekaan Indonesia, bangunan tersebut kemudian dipugar secara bertahap. Kini, rumah tersebut telah dimanfaatkan sebagai rumah kediaman Gubernur Bengkulu sekaligus salah satu objek wisata yang kerap dikunjungi turis lokal Nusantara.

Pengetahuan terkait kisah historis Indonesia dari masa lalu memang bisa diperoleh dari banyak hal selain buku teks. Dengan mengunjungi langsung berbagai destinasi wisata sejarah di Bengkulu ini, Anda bisa belajar bersejarah secara lebih mendalam dan menyenangkan.

Post a Comment

Previous Post Next Post