10 Rekomendasi Destinasi Wisata Bersejarah di Jogja Terbaik

Destinasi Wisata Sejarah di Jogja
Airitravel.com | Selain sebagai kota pelajar, banyaknya destinasi wisata sejarah di Jogja membuat kota ini juga dikenal sebagai salah satu kota wisata. Apalagi, Yogyakarta memang menyimpan banyak kekayaan dari segi cerita sejarah maupun kebudayaan dari masa lampau.

{tocify} $title={Daftar Isi}
Kota yang terletak di Pulau Jawa ini dikenal telah menjadi salah satu pusat peradaban sejak abad ke-8. Oleh karena itu, ada banyak sekali tempat bersejarah kota Yogyakarta yang sayang untuk dilewatkan jika Anda mengunjunginya untuk liburan.

Masing-masing tentu memiliki kisah masing-masing yang menarik untuk disimak. Selain itu, ada juga banyak event budaya yang rutin diadakan di kota ini, contohnya seperti festival tahunan sekatenan, pentas wayang, festival gamelan, dan banyak lagi.

Karena itu, Jogja tidak pernah membosankan dijadikan destinasi liburan. Ada banyak sekali tempat untuk dikunjungi maupun aktivitas yang bisa dicoba. Jadi, jika tertarik berwisata sejarah, Yogyakarta adalah salah satu opsi tempat indah yang menyimpan banyak cerita.

10 Destinasi Wisata Bersejarah di Jogja

Ada banyak sekali tempat bersejarah dari peninggalan zaman kerajaan maupun era penjajahan yang sampai sekarang masih bisa ditemui di Yogyakarta. Jika sedang berlibur ke kota ini, berikut 10 rekomendasi destinasi wisata bersejarah di Jogja yang wajib dikunjungi.

1.Candi Borobudur

Rekomendasi pertama tentu saja adalah Candi Borobudur, salah satu candi terbesar menurut catatan sejarah dunia sekaligus merupakan salah satu warisan budaya yang paling terkenal khas Indonesia. Candi ini dibangun pada abad ke-8 oleh kerajaan bercorak Hindu-Buddha.

Sebagai situs bersejarah, Borobudur menyimpan banyak relief yang menceritakan tentang kehidupan manusia dan ajaran-ajaran Buddha. Relief-relief tersebut terdapat pada dinding-dinding candi, serta pada batu-batu yang terdapat di atas candi.

Sehingga, situs sejarah dari kawasan Magelang ini dikenal dengan arsitektur uniknya yang menggabungkan unsur-unsur Hindu dan Budha. Hal ini menjadikan Candi Borobudur sebagai salah satu destinasi wisata bersejarah di Jogja paling populer di kalangan wisatawan.

2.Candi Prambanan

Berikutnya adalah Candi Prambanan, salah satu candi Hindu terbesar di Indonesia yang terletak di dekat Yogyakarta. Candi ini dibangun pada abad ke-9 dan terdiri dari ratusan candi kecil yang berdiri di sekitar candi utama.

Candi Prambanan merupakan contoh arsitektur Hindu Jawa sekaligus destinasi wisata sejarah di Jogja yang indah dan memukau. Pengunjung dapat menikmati sunrise atau sunset dari atas candi, dimana pemandangannya semakin indah dengan pancaran sinar matahari.

Uniknya, menurut cerita rakyat konon candi ini dibangun oleh Bandung Bondowoso dengan bantuan jin hanya dalam waktu semalam. Selain itu pada area dindingnya terdapat relief kisah Ramayana yang bisa disimak mulai dari sisi timur Candi Siwa hingga selatan Candi Brahma.

3.Taman Sari

Rekomendasi destinasi wisata bersejarah di Jogja selanjutnya yaitu area kampung wisata Taman Sari. Taman Sari adalah salah satu kompleks air terapis yang dibangun pada abad ke-18 sekaligus kompleks pemukiman istana kerajaan Mataram Kuno di kota Yogyakarta.

Pada dasarnya, Taman Sari adalah pesanggarahan pada masa kepemimpinan Sultan Hamengkubuwono I. Dikenal sebagai istana air, di dalamnya terdapat kolam renang, kamar mandi, serta bangunan lainnya sebagai tempat pemandian permaisuri, selir, juga putri raja.

Selain merasakan suasana kembali ke zaman kerajaan yang menyenangkan dan memikat, Anda juga bisa menyaksikan berbagai pertunjukan seni tradisional Taman Sari. Suasananya damai dan tenang, cocok untuk menjadi tempat beristirahat sejenak dari hiruk pikuk kota.

4.Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta adalah istana resmi Kerajaan Yogyakarta yang masih dikelola oleh Sultan Yogyakarta sampai sekarang. Pada bagian dalamnya terdapat banyak koleksi bersejarah yang menarik, seperti keris, perhiasan, dan artefak budaya lainnya.

Selain sebagai destinasi wisata sejarah di Jogja saat ini, pada masa lampau Keraton Jogja merupakan tempat tinggal para raja dan seluruh keluarga kerajaan. Keraton Jogja dibangun pada tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada era Kerajaan Mataram.

Tempat ini terdiri dari berbagai bangunan seperti pendopo, bangsal (joglo terbuka tanpa dinding), serta gedhong (joglo tertutup dinding). Adapun dari segi arsitektur, bangunannya terlihat bergaya arsitektur Jawa Tradisional dengan sedikit sentuhan budaya asing.

5.Masjid Gedhe Kauman

Rekomendasi berikutnya yaitu Masjid Gedhe Kauman, salah satu destinasi wisata bersejarah di Jogja. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua Jogja, yang dibangun atas prakarsa Sri Sultan Hamengku Buwono I serta Kiai Fakih Ibrahim Diponingrat.

Tempat ini juga dikenal dengan sebutan Masjid Raya Yogyakarta, atau lebih dikenal sebagai Kagungan Dalem Masjid Gedhe Kauman. Dari segi letak, masjid ini berada pada sisi barat Alun-Alun Utara serta barat daya Pasar Beringharjo, tidak jauh dari bangunan keraton Jogja.

Dari segi arsitektur, gaya bangunannya mewarisi gaya Masjid Demak dengan karakteristik yaitu terdapat empat pilar utama atau dikenal dengan saka guru. Selian itu, atapnya berbentuk tajug lambang teplok, yaitu bentuk atap bersusun tiga.

6.Museum Benteng Vredeburg

Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah Yogyakarta, Anda dapat mengunjungi museum sejarah kota Jogja, salah satunya Museum Benteng Vredeburg. Sebagai destinasi wisata bersejarah di jogja, museum ini menyimpan berbagai macam benda bersejarah.

Pada awalnya, museum ini hanya merupakan sebuah benteng pertahanan yang dilengkapi dengan tembok, lorong-lorong, dan meriam. Namun kemudina, benteng ini diubah menjadi museum sejarah yang menyimpan berbagai benda maupun koleksi penting bersejarah.

Salah satu koleksi unggulannya yaitu Diorama pelantikan Soedirman sebagai Panglima Besar TNI oleh Presiden Soekarno di Gedung Agung Yogyakarta. Selain itu, terdapat pula diorama lainnya, lukisan, maket, peta, koleksi digital museum, dan masih banyak lagi.

7.Museum Monjali (Monumen Yogya Kembali)

Sesuai namanya, Monumen Yogya Kembali atau Monjali didirikan sebagai simbol memperingati direbut kembalinya Kota Yogyakarta sebagai ibukota RI dari penjajah Belanda. Sehingga, destinasi wisata sejarah di jogja ini menyimpan berbagai koleksi bersejarah.

Dengan bangunan 3 lantai, koleksinya terdiri atas diorama, relief, heraldika, miniatur, replika, kendaraan, senjata api, senjata tradisional, serta foto dokumentasi. Ada pula alat angkatan darat masa itu, alat kesehatan, inventaris, patung peraga, arsip, serta daftar nama pahlawan.

Adapun berdasarkan jenis koleksinya, museum ini terdiri atas 4 bagian. Ada bagian koleksi tentang sekitar proklamasi, perang gerilya, koleksi seputar peristiwa Serangan Umum 1949, serta koleksi Yogyakarta sebagai Ibu Negara Republik Indonesia pada masa itu.

8.Museum Ullen Sentalu

Ullen Sentalu pada dasarnya merupakan akronim dari bahasa Jawa, yaitu “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku”. Adapun artinya yaitu “Nyala lampu blencong sebagai petunjuk bagi umat manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan” (falsafah lampu minyak).

Falsafah tersebut diambil dari lampu minyak pada pertunjukkan wayang kulit (blencong), sebagai simbol cahaya pengarah dan penerang jalan hidup. Museum ini sendiri memiliki visi sebagai jendela peradaban seni dan budaya Jawa, agar terus lestari sebagai jati diri bangsa.

Sebagai destinasi wisata bersejarah di Jogja, pada interior dalamnya tersimpan berbagai koleksi menarik. Beberapa koleksi unggulannya antara lain lukisan Jumenengan (tari Bedhaya), lukisan Busana Paes Ageng, serta batik bermotif Urang Wetan.

9.Makam Raja-Raja Mataram Kotagede

Sebagai salah satu kota tua Yogyakarta dengan berbagai kekayaan budaya, Kotagde menjadi rumah bagi banyak bangunan bersejarah, salah satunya yaitu makam raja-raja Mataram. Selain Kotagede, pemakaman raja Mataram Islam lainnya juga terletak di Imogiri.

Namun dibanding Imogiri, pemakaman raja Kotagede berusia lebih tua serta berada tepat di lokasi awal berdirinya Kerajaan Mataram Islam. Lokasi tepatnya yaitu di samping Masjid Gedhe Mataram, dulunya dikenal sebagai kompleks dari keraton Mataram Islam Kotagede.

Hingga saat ini, makam raja-raja tersebut masih menjadi salah satu pilihan destinasi wisata bersejarah di Jogja. Di sini, terdapat makam dari Raja Pajang, Joko Tingkir atau Sultan Hadi wijaya, Ki Ageng Pemanangan, hingga Sri Sultan Hamengkubuwono II (HB II).

10.Gerbang Plengkung Nirbaya

Di Jogja, dikenal 5 plengkung atau gerbang kraton yang menjadi pintu masuk ke dalam wilayah Keraton Yogyakarta. Bagian atas dari setiap gerbangnya berbentuk melengkung, itulah sebabnya disebut dengan istilah plengkung.

Salah satu gerbang yang kerap menjadi rekomendasi destinasi wisata bersejarah di Jogja adalah Gerbang Plengkung Nirbaya. Letaknya ada di sebelah selatan Alun-alun Selatan Jogja, dimana Nirbaya berasal dari kata "nir" yaitu tidak ada, serta kata "baya" dengan arti bahaya.

Artinya, filosofi dari plengkung ini yaitu tidak adanya bahaya yang mengancam. Karena terletak di daerah Gading, gerbang ini juga kerap disebut Plengkung Gading. Plengkung ini dikenal sebagai pintu keluar bagi jenazah sultan dan keluarganya ketika hendak dimakamkan.

Ternyata, ada banyak sekali cerita sejarah tersimpan di Kota Yogyakarta, baik itu sejarah kemerdekaan maupun dari zaman kerajaan. Jika tertarik, Anda bisa menjadikan 10 destinasi wisata bersejarah di Jogja ini sebagai referensi saat berkunjung.

Post a Comment

Previous Post Next Post